Kisahku tentangmu kisahmu tentangnya

 Kisahku tentangmu, Kisahmu Tentangnya 


Pada akhirnya aku lelah

Aku lelah harus bertahan

Aku lelah berjuang sendirian

Aku yang dengan sekuat hatiku mempertahankanmu

Sedang Kamu, dengan sekuat egomu meruntuhkan pertahananku


Aku berusaha, aku berjuang, aku berkorban

Semakin aku mencoba, semakin kau menjadi antagonis dalam setiap cerita

Tidak, tidak

Rasanya ucapanku seolah menggiring opini

Bahwa aku ingin kau dibenci

Tidak seperti itu

Mau bagaimanapun, tetap kau peran utamanya

Sekaligus orang yang kucinta


Lantas sampai kapan aku harus bertahan?

Bukankah dalam sebuah cerita selalu ada akhir kisah?

Baik itu bahagia maupun berakhir dengan patah


Lantas, 

Apa peranku dalam ceritamu?

Kurasa aku hanya sebagai figuran

Yang mengisi kosongnya ruang


Lalu,bisa kau jadi peran utama?

Sedang egomu seolah paling berkuasa


Bahkan,

sutradara pun mengarahkan agar selaras

Tak melulu harus aku yang terus memelas

Jalannya cerita akan kosong tanpa adanya lakon

Dan kau lakon dalam kisahku

Sedang dia, dia selalu menjadi peran utama dalam ceritamu

Lalu aku???

Aku bukan siapa-siapa

Aku hanya berlalu lalang mengisi kosongnya ruang

Sebagai pemeran figuran


Kau selalu menjadi kisah yang aku agung-agungkan pada semesta

Sedang kau

selalu dia yang kau rapal, membelai nyaring dalam gendang telinga

Setiap kali terlontar cerita dari mulutmu

Selalu dia, dia dan dia


Mungkin memang benar

Kisahku tentangmu, dan kisahmu tentangnya


Terimakasih

Dalam hidupku, kau pernah menjadi alasanku menengadah

Bersimpuh seraya merapal do'a - do'a

Merayu semesta agar menakdirkan kita

Meski aku tau, dalam setiap do'aku

Kau hanya meng- Aminkan dia


Mojokerto, 11 Januari 2024

Teruntuk engkau lakon kisahku, meskipun Kisahmu hanya melulu tentangnya 


Atap langit senja

Komentar

Postingan Populer