Badut tak bersimfoni
Hanya ada dua yang kubenci disini
Fikirku yang menjeratku pada imaji- imaji tak bertepiDan waktu yang tak pernah mau berempati
Camar- camar itu mulai mengabarkan pada semesta
Bahwa aku tak sanggup bila kau tak ada
Sedang , ilalang ilalang itu berdesik seolah tertawa
Mengetahui bahwa hatimu sebatas bercanda
Aku adalah sunyi yang bersemayam di dada waktu
Umpama detakan dan detikan yang riuh dalam kesunyian
Kerinduan padamu semakin terhampar dalam lautan
Menjadikan logikaku semakin tak karuan
Sialnya
Aku telah menambatkan hati ini
Padamu yang sebatas menganggapku bak badut tak bersimfoni
Menghibur kala hatimu sunyi dan sepi
Dan tercampak tatkala kau sedang bersenang hati
Ironi sekali
Buih semakin terhampar dalam lautan asa
Tapi diammu masih mencengkeram dalam lara
Kalimat yang tak ada kata dan suara
Lalu siapa yang tau maknanya
Linglung....
Aku berdiri dalam alasan dan batasan yang diselimuti kebingungan
Ingin bertahan namun kau enggan untuk pulang
Ingin menyerah namun kau mengiba dengan pasrah
Harap aku selalu menguatkan hatimu yang lemah
Tanpa kau fikir bahwa hatiku semakin patah
Dan bodohnya aku belum siap tuk pisah
Mojokerto, pada waktu yang masih menjebak atas kebodohan yang terbalut olehmu
Ataplangitsenja
Komentar
Posting Komentar