Hadir untuk Pamit
Sebelum aku sedingin salju,aku pernah sehangat salam sapamu kala itu
Di ruang ini,ku coba kembali tuk menghidupkan rasaDi ruang ini pula,kau telah mematikannya.
Terimakasih atas tajam tusukanmu nona
Maaf jika darah ini menetes,mengotori indah ruanganmu ini
Kini aku sadar,aku bukan lagi pilihan
Aku pun menyadari jika semua ini karna langkahku yang begitu lemah,tak seperti lari Kuda dalam arena yang begitu gagah.
Kiranya aku harus undur diri,izinkan aku tuk menyimpan rindu ini,bersama luka yang ada
Maaf jika aku hadir dengan ketidak jelasan,dan pergi dengan sebuah keabstrakan
Karena mungkin
Aku selalu menjadi tersangka dalam setiap cerita
Yang kau anggap sebagai sumber dari segala luka
Padahal faktanya aku benar-benar cinta
Sebelum akhirnya benar-benar terluka
Aku izin pamit nona
Maaf aku sudah salah mengartikan sikap hangatmu
Aku salah pernah menganggapmu lebih
Padahal bagimu, aku sebatas pelepas sedih
Jujur meninggalkanmu adalah luka yang teramat pedih nona
Tapi percayalah cinta ini akan tetap ada
Rindu ini akan tetap menyala
Namun untuk kali ini, maaf
Aku undur diri
Izinkan aku berlari membawa segala rasa yang dibalut air mata
Karena aku menyadari
Cinta memang tak harus kumiliki
Maaf aku pergi, berbahagialah untuk kali ini
Selasa, 13 februari 2024
Fatamornaga dan nona tak bernama
Komentar
Posting Komentar