Setulus Rahwana
Ada sepi bak gunung kehilangan surya
Ada dengung seperti ombak membentur dada
Bayang raksasa berhati manusia
Berbicara tanpa kata lewat luka
Rahwana namanya
Tercatat dengki tertuduh keji kobar api
Durjana melekat bak kulit terikat nadi
Berwajah garang namun gersang kasih sayang
Sedang padang menyala didadanya berlabelkan Sinta
Bukan hasrat apalagi bentuk kuasa
"Lantas apakah mencintai adalah bentuk dosa?"
Tanyanya lantang memecah sunyi Alengka
Culas, penculik, kejam berduri
Tak ingatkah kau pada kobaran api?
Hangus lebur terbangkan Alengka jadi debu
Mati ditangan Rama adalah akhir nyawaku
Penjahat ... ya aku si durjana erat melekat
Dan Rama, bukankah dia manusia suci tak berdosa?
Jika kasihku Widyowati tak sejernih permata
Mungkin kau sudah kotor penuh nohta kucipta
Tapi apa? Tak sedikitpun kulitmu kusentuh
Sekalipun hatimu begitu keras tak terenyuh
Dan mati adalah balas dari tulus ini
Dari segenap pujaanmu yang paling kau cintai
Tak apa tetap saja
Aku dan cintaku kekal abadi
Wilwatikta, 18 September 2025
Atap Langit Senja

Komentar
Posting Komentar