𝓮𝓰𝓸𝓼𝓮𝓷𝓣𝓻𝓲𝓼
Setapak terjang tepiskan gamangku melalui hukuman pada langkah, pula mata yang enggan mengatup di sela kedip resah. Padahal kepala masih membatu dan hati memuja pongah.
Lalu kemana udara meniupkan sebutir kasih?
Mungkin pada keras kepalaku atau gersangnya cinta yang menjelma bongkahan perih.
Dengar ... pernah cuapku bersuara
"aku bukan pendengar yang baik,"
Kala itu telingamu tak membantah pula menampik.
Sayangnya, kini tidak ada yang tersisa sayang. Rayakan saja dan selamat atas kita.
Sepasang kita menjelma batu alas unggun. Legam memanas terbakar nyala tak sampai pagi. Tapi mampu hanguskan timbunan kayu api.
Wilwatikta, 14 September 2025
Atap langit senja

Jangan kalah sama ego
BalasHapus