Bifurkasi Rasa
Bifurkasi rasa
Haii selamat datang di kepalaku yang riuh
Selamat menapakan kakimu pada bait bait aksara yang mulai luruh
Digerogoti luka yang kian melepuh
Kemarilah...
Kan ku ceritakan padamu perkara rasa yang kusulam dengan begitu mewah
Namun pada akhirnya berakhir musnah
Pada dimensi lalu, puja puji aksaraku
hanya tertuju pada nya
Insan rupawan yang mengisi setiap bilik di dalam hati
Mengalirkan cinta melewati arteri
Namun sayang...
Mencintainya laksana menjatuhkan diri pada gurun kaktus yang penuh duri
Sakit sekali...
Lara yang beragam duka serta derita
Mengalahkan kisah asmaranya pandawa
Hanyut dalam telaga rasa
Tergenang diantara nista
Bukan dia yang salah
Aku yang terlalu berharap padanya
Hingga ku sadar itu hanya kebaikan belaka bukan sebuah cinta
Kini dalam ruang hampa
Hanya tersisa aku dan jelaga rasa
Meringkuk dipeluk gigilnya nestapa
Mendapati dia yang tak lagi sama
Apa yang membuatnya berubah?
Apa aku yang terlalu salah kaprah ?
Kerena menaruhnya didalam sukma
Hingga harap ini memudar dan jiwaku pun kini hampir patah
Bias bifurkasi telah membuatku kehilangan diri,
Kian kuberjalan namun seolah terhenti
Aku terus melangkah namun seakan merangkak
Aku mencoba merajut nawasena namun masih saja tak bisa,
Kerana dirinya selalu hadir di isi kepala
Aku coba menghapus, tapi aku malah yang semakin pupus
Jum'at, 1 Maret 2024
Ttd
Batas senja & ataplangitsenja
Komentar
Posting Komentar