Duka Hujan Desember
Mungkin aku akan memberimu separuh hatiku untuk menyelamatkan separuh sukmamu.
Baru kali ini aku merasakan bahwa langit nampak serupa dengan mataku, ia meneteskan butir-butir air ke udara.
Mungkin karena malaikat bersenandung lewat hujan untuk mengiringi kepergianmu.
Dunia terus berputar, sedangkan aku tetap termenung dalam duka Desember.
Bulan-bulan selanjutnya tetap sama untukku, mereka berupa hening yang terdengar suara dendang gerimis tanpa partitur membasahi tanahmu.
Semuanya terasa hening bagiku, tik-tok jam itu mendadak berhenti ketika doa-doa dirapalkan untuk kepergianmu.
Kasih, aku hanya ingin dirimu.
Tunggu aku, kita akan bercerita banyak hal di surgaloka nanti. Ditemani bidadari yang bersenandung untuk bersuka cita atas pertemuan kita selanjutnya.
-LunatharÃ
Komentar
Posting Komentar