Kukira ia Teman

Kukira ia adalah teman
namun ternyata ia pilu
Ia menikamku dari belakang
Kemudian menyayat secara perlahan

Sakit..
Sangat menyakitkan
Sehingga menimbulkan luka
Yang menjadikanku remuk redam
Aku laksana puing - puing keringat
Mengiringi di setiap langkah
Menghadapi terjalnya hidup

Ya.. Kukira ia teman
Ternyala ia pilu
Kukuras semua buih pemikiranku
Dari pagi hingga malam
Kukuras jutaan buih rindu
Dari terang hingga gelap
Dari gelap hingga terang
Kukira ia teman..
Sayangnya ia pilu

Namun...
Kusebut ia rindu
Sesuatu yang menemani
Namun bukan teman
Kusebut ia impian
Sesuatu yang ingin kugapai
Namun tangan tak dapat mencapai
Kusebut lagi ia harapan
Sesuatu yang terlihat indah
Namun hanya sebatas angan
Kusebut ia kenangan
Sesuatu moment indah
Namun telah terlewatkan
Kusebut dia....

Aaaaccchhh sudahlah
Yang jelas
Kukira ia teman
Namun ternyata ia pilu

Nengyolanda8090@gmail.com

Komentar

Postingan Populer