Pena tak Bernadi
Tangisan langit mulai membasahi bumi
Nabastala tak lagi menjingga
Sebab awan kelabu masih nyaman menyelimuti
Memelukku yang penuh akan duka
Jemariku mulai bermain di atas kertas
Monggoreskan harapan yang sampai saat ini belum menemukan titik temu
Pandir keresahan bersemayam memeluk takdir
Menganak pinakan rindu dendam beraroma anyir
Aku tak pandai merangkai kata
Semuanya seakan muncul begitu saja
Frasa tercipta dari bangkai bimbang
Merimbai duka di sepanjang rasa gamang
Anak kekata bersemayam jantung puisi
Melagu dendangkan pena tak bernadi
Meliuk lenggokan tarian kelam
Sebab jengah merajah di ujung kertas kusam
Ruang Relung
2025, ataplangitsenja dan peniti benang

Komentar
Posting Komentar